Tuesday 1 November 2016

Tuhan Sumber Kebahgiaan Keluarga

Assalammualaikum.. alhamdulillah atas rezeki masa yang Ade ini nak cuba lah menulis,berkongsi apa yang termampu moga dipandu..moga hati sentiasa Rasa takut setakutnya pada Allah kerana belum tahu setapak dua kehadapan apakah dalam keselamatan..Ampun Ya Allah..Rasa takut Allah itu mahal kerana Rasa itu juga dapat menghasilkan pelbagai rasa2 hamba.

Baru2 saya direzekikan ke Kursus Khusus untuk remaja baru kahwin bawah 5 tahun bersama JAIS(jabatan agama islam Selangor).. alhamdulillah terima kasih banyak pihak JAIS yang berusaha mengadakan Kursus ini yg dinamakan Kursus PASCA Perkahwinan..yang mana Kursus ini bagi membantu untuk mengelakkan dari berlaku masalah2 cerai di usia muda..memang lah sangat2 Cemas yang mana pelbagai kes penceraian yang di terima dari Jabatan Agama sendiri kadang2 macam tak masuk Akal..kerana salah picit ubat Gigi boleh cerai,kerana tu kadang2 masalah boleh dibawa bincang tapi kerana Ego pun boleh cerai..yang menjadi persoalan Apakah Puncanya Yg masalah ini makin berkembang Tanpa penyelesaian yang berkesan buat masa ini.

Jadi saya lihat Kursus ini bila di tekan kan punca keretakan rumah tangga itu bermula dari keretakan hubungan kita sepasang suami isteri itu dengan Tuhan..bukan kah kebahagian,ketenangan itu milik Allah..jadi saya sangat setuju kerosakan hubungan dengan Allah itulah puncanya dari masalah kewangan,kesihatan, dan lain2..

Punca keretakan dengan Tuhan itu bila ibadah kita lalai,cuai dalam melaksanakan..bila ibadah itu sangat berkaitan dengan hubungan dengan Tuhan contoh solat kita..-bagaimana?adakah dijaga waktu nya,pergerakan,bacaan,penghayatan sembahyang..jadi marilah kita menggunakan masa yg direzekikan pada kita untuk kita baiki sungguh2 hubungan kita dengan Tuhan moga kita prolehi kebahgiaan dalam membina Rumah Tangga kerana solat itu ibarat tiang agama ..sekian ∆_∆

#bergambar bersama peserta

#Doa penutup moga diberkati




#Solat Itu Tiang Agama


Sunday 4 September 2016

BAB 18

 Tuntutan Dua kalimat Syahadah


Kalimat Laailahaillallah merupakan tapak asas dalam ajaran Islam. Jika persoalan ini selesai, maka persoalan orang lain akan selesai pula. Kita perkatakan apakah kehendak kalimah ini.
Ucapan Laailahaillallah kalau dilihat di dalam kitab-kitab utama ada menamakan Kalimah Syahadah, Kalimah Tauhid, Kalimah Toyibah ataupun Zikir Utama.
Sebab dipanggil kalimat Laailahaillallah itu karena :
  1. Merupakan Kalimah Syahadah atau kalimah peryaksian, yaitu siapa yang mengucapkan Laailahaillallah dia telah mengumumkan dirinya pada orang banyak bahwa dia orang muslim atau Islam.
  2. Merupakan Kalimah Tauhid karena dalam kalimah itulah dibahas tentang Ke Esaan Zat Allah SWT.
  3. Merupakan Zikir Utama karena dalam ajaran Islam itu ada bentuk zikir yang paling utama ialah kalimah Laailahaillallah. Barangsiapa yang mau masuk Islam harus menempuh pintu gerbangnya dahulu yaitu Laailahaillallah dan tidak sah dengan zikir atau lain-lain perbuatan.
  4. Mengucapkan Kalimah Toyibah, kalimah yang baik karena kalau seseorang itu benar-benar mengucapnya dari hati, hati itu teguh dan dapat mencetuskan segala kebaikan kepada Allah SWT. Hati itu akan mendorong seseorang melakukan kebaikan.
Di dalam Al Quran Allah telah bandingkan kalimah Toyyibah ini dengan sebatang pohon yang akar tunjangnya kukuh di bumi membuat pohon itu teguh / kokoh. Ini sebagai isyarat dari Allah terhadap orang yang kuat imannya. Begitulah jika seseorang itu kuat imannya, bila datang ujian sebesar manapun baik ujian itu berbentuk nikmat atau penderitaan, orang begini bila diuji makin bertambah imannya. Diuji dengan nikmat, dia bersyukur kepada Allah. Bila diuji dengan penderitaan dia sabar dan redha. Itulah hasil dari kalimah Laailahaillallah, lahir dari hati seseorang.
Bagaimana dengan hati orang yang tidak dapat merasakan kalimah ini dari hati. Bila diuji dia akan tidak sabar. Kadang-kadang dapat durhaka dengan Allah dan menzalimi orang lain.
Jadi, sebatang pohon yang diibaratkan oleh Allah dengan akar tunjan yang kukuh bahkan batangnya kuat. Begitu juga dengan dahan-dahan, ranting-ranting, daun dan bunga, serta buahnya hingga menawan hati orang lain. Orang akan berteduh di bawahnya dan dapat makan buahnya pula. Ini artinya orang yang mengucap Laailahaillallah itu dari hati, dan jiwa yang sadar dan takut itu hingga dapat membangunkan segala kebaikan. Kebaikan yang dibuat bukan saja dapat manfaat bahkan orang lain juga dapat ikut merasakan. Itulah jalan yang sebaik-baiknya, seperti hadits Rasulullah SAW yang artinya :
"Sebaik-baik manusia itu dapat memberi manfaat kepada manusia lain"
Orang yang mengucapkan kalimah Laailahaillallah itu tidak lahir dari hatinya, maka dia tidak akan mampu mencetuskan kebaikan, bahkan orang lain tidak akan dapat manfaat darinya.
Sebenarnya tuntutan kalimah ini begitu banyak, sebanyak yang diminta oleh ajaran Islam. Sebanyak yang diminta oleh Al Quran dan Sunnah Rasulullah SAW. Diantaranya :
  1. Siapa saja yang mengucapkan dua kalimah Laailahaillallah dari hatinya dia akan dapat membangunkan Al Quran dan Sunnah dari dalam dirinya, keluarganya, masyarakat, negara, dan alam sejagad.
    Dalam satu sejarah pernah terjadi, Rasulullah SAW bersabda yang artinya "
    "Barangsiapa yang berkata Laailahaillallah akan masuk Syurga"
    Mendengar hadits itu Para Sahabat langsung sampaikan kepada Sahabat-Sahabat yang lain. Mereka tidak menunda-nunda untuk menyampaikannya karena mereka teringat hadits Rasulullah yang artinya :
    "Sampaikan dariKu walau satu ayat"
    Seorang Sahabat bila bertemu dengan Sayidina Umar dia langsung sampaikan hadits ini. Tiba-tiba dia kena tampar oleh Sayidinna Umar. Sahabat tadi agak terperanjat. Setelah mereka berfikir, siapa yang benar, siapa yang salah, akhirnya mereka berjumpa Rasulullah. Kata Rasulullah kedua-dua Sahabat ini betul. Apa buktinya ? Sahabat tadi sampai dia yakin dengan apa yang dikatakan Rasulullah itu benar. Pada Sayidina Umar pula, dia takut Sahabat tadi sampaikan hadits ini pada orang yang jahil, tidak paham tuntutan kalimah itu yang menyebabkan dia tidak buat amal lagi. Sedangkan yang lain asyik dengan zikir Laailahaillallah saja. Sebab itu awal-awal lagi Sayidina Umar tampar Sahabat tadi.
  2. Tiada Tuhan yang disembah selain Allah.
    Seluruh sikap dan perbuatannya hendak dijadikan ibadah dan dipersembahkan kepada Allah atau dengan kata lain hamba kepada Allah. Bukan saja pada ibadah-ibadah asas, tetapi juga pada ibadah-ibadah sunnat, sunnat muakad, sunat ghairu muakkad dan fadhoilul a'mal atau amalan utama. Bahkan perkara harus juga hendak dijadikan sebagai ibadah kepada Allah.

    Hal ini tidak akan menjadi ibadah kalau tidak menempuh 5 syarat :
    • Niat harus betul
    • Pekerjaan yang dilakukan sah menurut syariat
    • Pelaksanaan harus betul
    • Hasilnya disalurkan ke tempat yang benar
    • Jangan meninggalkan perkara yang asas
  3. Tiada yang ditakutkan melainkan Allah.
    Siapa yang mengucapkannya tiada lain yang dia takut melainkan Allah. Menurut keyakinan orang mukmin, yang memberi bekas adalah Allah. selainNya tidak, walau sebesar mapa sekalipun kuasanya. Firman Allah SWT yang artinya :
    surat:5 ayat:54 "Jangan kamu takut cercaan orang yang mencerca"
    [Q.S. Al Maidah : 54]
    Benarkah kita meletakkan Allah yang kita takut, selainNya tidak ? Kalau kita nilai sikap kita ini, banyak yang kita takut selain dari Allah. Contoh, kalau kita sedang bekerja, tiba-tiba datang dua perintah : perintah tuan dan perintah Tuhan ; Bila masuk waktu shalat, manakah yang hendak kita dahulukan, selesaikan kerja atau shalat ???
  4. Tiada yang dicinta melainkan Allah.
    Sabda Rasulullah SAW yang artinya :
    "Tidak beriman seorang kamu sehingga dia menjadikan Allah dan RasulNya paling dicintai dibandingkan selain daripadanya"

    Jadi, Allah dan Rasul saja yang dia cinta. Kalaupun dia cinta keluarga, anak, isteri, harta dan sebagainya tidak sampai mengatasi cintanya kepada Allah dan Rasul. Sejauh manakah cinta kita kepada Allah selama ini ? Bagaimana kalau tengah kita tidur di waktu malam, tiba-tiba ayam yang kita sayang dicuri orang ? Berbanding dengan sengaja hendak bangun tahajud di tengah malam karena tanda cinta kita kepada Allah.
  5. Tiada yang dia redho melainkan Allah. Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW :
    "Aku redho Allah sebagai Tuhan"
    Allah saja yang dia redho sebagai Tuhan.

    Apa tanda kita redho Allah sebagai Tuhan ? Kalau sekedar mengaku di mulut saja kita ini redha Allah sebagai Tuhan yang menjadikan langit dan bumi. Orang kafir pun mengaku juga Allah sebagai Tuhan, tetapi mereka tidak redho Allah itu sebagai Tuhan. Firman Allah SWT yang artinya :
    surat:29 ayat:61 "Sesungguhnya jika kamu (Muhammad) tanya kepada orang kafir itu, siapa yang menjadikan langit dan bumi, niscaya mereka menjawab "Allah"". (QS Al-Ankabut: 61)
    Orang yang redho dengan Allah, walau apa Allah buat padanya, dia tetap mengaku Allah itu sebagai Tuhan walau apa yang dihajatinya tidak dapat.
  6. Tiada tempat yang dia tawakal kecuali Allah. Allah lah tenpat dia menyerah diri, sesuai dengan ucapat Rasulullah SAW yang artinya :
    "Kepada Engkau kami bertawakal"
    Tawakal itu ada 4 [Penjelasan Tawakal]:
    1. Tawakal pada diri
    2. Tawakal pada harta
    3. Tawakal pada orang
    4. Tawakal pada Allah
  7. Tidak ada hukuman kecuali Allah. Tidak ada undang-undang kecuali undang-undang Allah. Dia akan terima hukuman, undang-undang dari Allah saja untuk dirinya, keluarga, masyarakat, negara dan alam sejagad. Jadi siapa saja yang tidak berhukum dengan hukum dari Allah, baik dirinya, keluarganya, masyarakatnya, ekonomi, negara dan alam sejagad dan lain-lain. Coba kita lihat firman Allah yang artinya :
    surat:5 ayat:44 "Barangsiapa yang tidak berhukum dengan hukum Allah maka dia akan jatuh kafir".
    [ Q.S. Al Maidah : 44 ]
    Firman Allah yang lain :
    surat:5 ayat:45 "Barangsiapa yang tidak berhukum dengan hukum Allah dia akan jatuh zalim".
    [ Q.S. Al Maidah : 45 ]
    Firman Allah yang lain :
    surat:5 ayat:47 "Barangsiapa yang tidak berhukum dengan hukum Allah dia akan jatuh fasik".
    [ Q.S. Al Maidah : 47 ]
Itu merupakan sebagian kecil saja tuntutan kalimah syahadah. Sebenarnya ada banyak, sebanyak yang diminta ajaran Islam.
Jadi barangsiapa yang mengucapkan Laailahaillallah, jika kita melaksanakan tuntutannya berarti kita telah melakukan "Amru bil Ma'ruf wanahyu Anil Munkar", mengajak kepada kebaikan dan mencegah dari yang mungkar. Berjuang dan berjihad menegakkan Al Quran dan Sunnah dalam diri, keluarga, masyarakat, seterusnya negara dan alam sejagad

Friday 2 September 2016

Apakah yg dikatakan TAUBAT????

Assalammualaikum..

 alhamdulillah hari ini Masih lagi direzekikan hidup Dan beramal Dan bertaubat diatas Dosa yg lalu ini semua kita menumpang atas keberkatan..hari ni nak kongsi dengan kawan2 yg jarang orang perkatakan Dan kadang2 terlepas pandang iaitu hal "Apa itu yg dikatakan TAUBAT"

apabila seseorang itu ditegur atas kesalahannya dia berkata "Alaaaa nanti aku taubat la balik kesalahan aku ni"..Alaaaa esok2 pon boleh taubat..ehh mudah ye memperkatakan Taubat..yang menjadi persoalan apakah Taubat kita selama ini di terima??..Apakah cukup Taubat itu dengan syarat2 lahir Sahaja???

Taubat yg sebenar benar taubat di atas dosa kecil mahu pun besar selain mengikuti syarat2 Taubat ia juga mesti Ade penebusan Dosa Dan pembuktian..contoh bila kita Ade tersalah dengan manusia tidak cukup hanya me mohon maaf Tanpa pembuktian pada nya bahawa kita nak menagih betul2 kemaafan darinya..contoh Kisah ayah kepada Syeikh Abdul Kadir Jailani yg kerana termakan epal yg dibawa arus air Dan pastinya Ade Tuan nya..-bersungguh mengikut apa saja arahan Tuan punya Epal meskipun bekerja bertahun Dan kahwin dengan anak Tuan punya Epal demi menebus kesalahannya..ini dengan manusia

Kalau lah salah kita dengan Allah..mcm mana Kita nak memastikan bahawa Allah mengampunkan kesalahan kita..Dosa yg kita taubat tapi sering kali kita ulang..mengungkapkan kata2 janji pada Allah didalam solat "sesungguhnya sembahyangku,ibadahku,hidupku,matiku hanya untuk Allah" setiap hari kereta,wang,dunia,perempuan menjadi Tuhan pada kita apakah itu bukan Dosa..dan terlalu banyaknya Dosa2 kecil yg sering dilakukan Tanpa sedar..setiap nafas melupakan Allah itu Dosa..

-Sememangnya Hamba itu Lemah Dan tidak pernah terlepas dari Dosa..Jadi saya mengajak kepada kawan2 Dan terutamanya diri saya terus Dan teruslah bertaubat Dan berkorban Harta,nyawa untuk islam sebagai bukti penebusan Dosa2 kita yg terlalu banyak..Dan menghrapkan keberkatan orang2 Tuhan Hadir membantu..Salam Kemerdekaan..MZB 


#insyaallah ke Turkey
#orang berkat
#Taubat

Monday 29 August 2016

Sunnah Nabi Kita

Assalammualaikum...

Sunnah, Hikmah dan Etika Menjilati Tangan Sesudah Makan

Oleh: Badrul Tamam
Salah satu karakteristik Islam yang menonjol adalah bersifat universal  yang mencakup segala aspek kehidupan manusia. Menyentuh segenap dimensi kehidupan. Mengatur manusia dari semenjak bangun tidur hingga tidur kembali. Merambah pada pensyari'atan dari semenjak manusia dilahirkan hingga ia dikuburkan. Dan seorang muslim diperintahkan untuk mengamalkan universalitas Islam secara total, tidak boleh dia mengambil sebagian dan meninggalkan yang lainnya.
  يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً
"Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya." (QS. Al Baqarah: 208)
"Apakah kamu beriman kepada sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian dari padamu, melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat." (QS. Al Baqarah: 85)
Salah satu contoh dari universalitas ajaran Islam adalah bahwa Islam mengatur persoalan makan dan minum. Banyak hadits Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang memberikan tuntunan dalam hal ini. Darinya, para ulama menyusun adab-adab makan dan minum dalam kitab-kitab mereka. Sehingga semakin mudahlah kita untuk memahami dan mengamalkan tuntunan Islam dalam masalah ini. Di antaranya, membaca basmalah sebelum makan, makan dengan tangan kanan, makan dengan duduk, tidak bersandar ketika makan, tidak mencela makanan, dan selainnya.
Ada satu adab makan yang kurang diperhatikan. Bahkan, terkadang jika diamalkan banyak umat Islam yang mencibirnya, padahal hadits cukup jelas menjelaskannya. Yaitu menjilati tangan dan piring sebelum mengelap atau mencucinya agar tidak ada makanan yang tersisa.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمُ الطَّعَامَ فَلاَ يَمْسَحْ يَدَهُ حَتَّى يَلْعَقَهَا أَوْ يُلْعِقَهَا وَ لَا يَرْفَعَ صَحْفَةً حَتَّى يَلْعَقَهَا أَوْ يُلْعِقَهَا، فَإِنَّ آخِرَ الطَّعَامِ فِيْهِ بَرَكَةٌ
"Apabila salah seorang kamu makan makanan, janganlah dia mengelap tangannya hingga menjilatinya atau meminta orang menjilatinya. Dan janganlah dia mengangkat piringnya hingga menjilatinya atau meminta orang untuk menjilatinya., karena pada makanan terakhir terdapat barakah." (HR. Bukhari no. 5465; Muslim no. 2031, Abu Dawud, Nasai, Ahmad dan lainnya. Dishahihkan oleh al Albani dalam al Silsilah al Shahihah: 1/675)
Syaikh Nashiruddin al Albani mengatakan, "dalam hadits ini terdapat adab yang indah di antara adab-adab makan yang wajib. Yaitu menjilati jari-jari dan mengelap piring dengan jari-jari. Yang dimaksud wajib adalah karena Nabishallallahu 'alaihi wasallam memerintahkannya dan melarang meninggalkannya. Maka jadilah seorang mukmin yang selalu melaksanakan perintahnya shallallahu 'alaihi wasallam dan meninggalkan larangannya. Janganlah dia menghiraukan para pencela yang selalu menghalangi manusia dari jalan Allah, baik mereka menyadarinya atau tidak."
Pada hari ini, banyak kaum muslimin meninggalkan sunnah ini karena terpengaruh dengan tradisi dan budaya orang-orang Eropa yang kafir. Yaitu tradisi dan budaya yang didasarkan pada prinsip materialistik yang tidak mengenal penciptanya dan bersyukur kepada nikmat-nikmat-Nya. Karenanya, seorang muslim harus berhati-hati membebek mereka dalam tradisi dan budayanya, jangan sampai dia menjadi bagian mereka berdasarkan sabda Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "siapa menyerupai suatu kaum maka dia bagian dari mereka." (HR. Ahmad, Abu Dawud dan dishahihkan Ibnu Hibban. Sedangkan Syaikh al Albani menghasankannya dalam al Misykah)
Dalam realita, terkadang kita dapati adanya kaum yang sudah rusak akalnya mencela orang yang melaksanakan sunnah ini. Mereka menyangka bahwa menjilati jari-jari adalah tercela. Seolah-olah mereka tidak tahu bahwa makanan yang tersisa di tangan atau piringnya bagian dari yang mereka makan. Jika seluruh makanannya tidak buruk, maka bagian darinya tentu juga tidak buruk. Tindakan ini tidaklah lebih besar bila dibandingkan dengan dia menghisap jari-jarinya dengan kedua bibirnya. Bagi orang berakal, tidak akan ragu bahwa hal sunnah ini tidak apa-apa. Bahkan, terkadang seseorang ketika berkumur dia memasukkan tangannya ke mulutnya dan menggosok-gosok giginya dan bagian dalam mulutnya. Dan nyatanya tidak ada orang yang berkata itu menjijikkan atau tidak layak dilakukan.
. . Maka jadilah seorang mukmin yang selalu melaksanakan perintahnya shallallahu 'alaihi wasallamdan meninggalkan larangannya.
Janganlah dia menghiraukan para pencela yang selalu menghalangi manusia dari jalan Allah, baik mereka menyadarinya atau tidak. .  (Syaikh al Albani)
Cara menjilat tangan
Diriwayat al Thabrani dalam al Ausath, dari hadits Ka'b bin 'Ujrah, "aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam makan dengan tiga jari; yaitu ibu jari, telunjuk, dan jari tengah. Kemudian aku melihat beliau menjilati ketiga jarinya tersebut sebelum mengusapnya. Jari tengah dulu, lalu jari telunjuk, kemudian ibu jari. Hikmahnya, karena jari tengah lebih kotor karena lebih panjang sehingga sisa makanan lyang menempel lebih banyak dibandingkan jari yang lain. Karena panjang, sehingga lebih dulu jatuh ke makanan. Boleh jadi, yang dijilat dulu adalah bagian dalam telapak lalu ke bagian luarnya. Dimulai dari jari tengah, lalu berpindah ke jari telunjuk dan berakhir ke ibu jari.
Menjilati jari-jari bisa dilakukan sendiri atau meminta orang dekatnya, seperti istri, anak, atau orang tua untuk menjilatinya. Hal ini sebagaimana yang disebutkan dalam hadits di atas, " Dan janganlah dia mengangkat piringnya hingga menjilatinya atau meminta orang untuk menjilatinya., karena pada makanan terakhir terdapat barakah."
Syaikh Ibnul Utsaimin rahimahullah berkata tentang hal ini, " mengenai menjilati jari sendiri maka ini adalah satu perkara yang jelas. Sedangkan meminta orang lain untuk menjilati jari kita adalah sesuatu hal yang mungkin terjadi. Jika rasa cinta suami istri itu sangatlah kuat, maka sangatlah mungkin seorang istri menjilati tangan suaminya, atau seorang suami menjilati tangan istrinya. Jadi hal ini adalah suatu hal yang mungkin terjadi."

Menjilati jari-jari bisa dilakukan sendiri atau meminta orang dekatnya, seperti istri, anak, atau orang tua untuk menjilatinya



Saturday 27 August 2016

Perjuangan ini Mahal harganya

Kawan
Kawan apalah yang kau kesalkan
Kerana Tuhan kehilangan kawan
Kerana kebenaran dihina
Jangan kau ragu dalam perjuangan
Kadang-kadang kawan jadi lawan
Kadang-kadang lawan jadi kawan
Apalah disedihkan hati
Para pejuang selalu kekurangan
Jangan sedih selalu tersisih
Bukan kau saja ditimpa malang
Lihatlah para Rasul mulia
Lebih terseksa dan menderita
Tetapi mereka merasai ramai
Walaupun keseorangan
Mereka memadai dengan Tuhannya
Itulah kebahagiaan
Di waktu sempit seorang diri
Kawan apalah disedihkan hati 

Wednesday 24 August 2016

Islam Tiada Penyerupaan

 Assalammualaikum..

 alhamdulillah Masih direzekikan lagi hidup melihat pelbagai nikmat untuk dilatih menilai dengan Rasa,Rasa,Rasa syukur didalam hati..pagi ni pertama kali setelah sekian lama membiarkan blog ni berhabuk saya Tulis pula melalui fon..biasanya terpaksa lah bekukan cerita dikepala Dan taip di Cyber Cafe..

Sedikit perkongsian moga Ade manfaat nya..-Bagaimana kah yg dikatakan islam tiada penyerupaan..-seperti yang Allah sebut didalam Al-Quran bahawa "Barang siapa yang menyerupai suatu kaum itu ia akan tergolong dari kaum itu"..haa!! Apa yg kita faham Dan terlintas dihati tentang ayat ini..dulu saya pernah dengar Dan cuma tahu huraian nya seperti seorang islam yg menyerupai pakaian,gaya, lahir seperti kaum lain Dan ialah golongan itu ..yelah mcm remaja sekarang yg pakaiannya pelik2,tindik2 sana sini..dan hari ni baru saya dapat satu lagi ke fahaman untuk menghalusi ayat Al-Quran ini bahawa perasaan,pemikiran,harapan juga Tanpa kita tidak sedar sudah mengetepikan Allah..

Contoh la saya bagi kbiasaan dunia hari ini selalu kita dengar orang katakan.."Kau belajar pondok je nanti kahwin bagi anak isteri makan apa?"..."mcm mana ko hidup gaji 2.5 k aku 10k pun Susah".."ko belajar rendah2 xde sijil nak makan apa tak menjamin kehidupan langsung" haa!! Ini lah soalan yg kerap dilontarkan Tanpa kita sedar harapan Dan pergantungan kita tidak lagi kepada Allah tapi kepada dunia..ini lah Hasil corakan yahudi kepada umat islam..

Kita Tanpa sedar meletakkan semua harta,dunia,pangkat sebagai harapan Dan pergantungan.. dimanakah Allah sebagai tempat pergantungan hidup..kerana belajar tinggi hanya masa depan sedangkan Allah telah menyusun semua perjalanan kehidupan kita..dapat sijil hanya untuk makan gaji Dan akhirnya tiap2 bulan kita menghrapkan gaji jadi hilang lah harapan pada Allah..ye memang perlu usaha tapi pergantungan itu pada Allah bukan pada usaha kita kerana itu bukan menjamin kehidupan kita..

Mungkin setakat ini saja untuk hari ini..-tajuk ni panjang ulasannya tapi insyaallah jika Ade kelapangan akan di kongsikan bersama..Ampun maaf kerana byk nya silap..MZB


"Kerinduan Pada Yg Berjasa"

Tuesday 23 February 2016

Kehadiran mencipta Satu Rasa Atas Keberkatan (Ummul Barakah)



Assalamualaikum..Bismillahirrahmannirrahim..


Melihat Mu gembira Hatiku rasa Bahagia
Melihat Mu tertawa Tenangnya di Jiwa
Saat lahirMu ke Dunia Ku lah insan Paling Bahagia
Saat matamu terbuka Ku seperti di Syurga

Dirimu anugerah Tuhan
Datang bersama kebahagiaan
Dirimu indah penyeri buat diri kami

Semoga pejalanan mu nanti
Akan sentisa ditemani
Rahmat Tuhan memberkati 
Seluruh hidup mu nanti

Ku lah insan yang paling bahagia
KU merasa indah dengan hadirmu ke dunia
Akan ku pimpin mu selalu 
Menuju ke dunia itu
Kaulah Cinta..Cinta dari Syurga



-Begitulah ungkapan kepada seorang yang hadir menjadi fitrah pada hati Manusia menyayangi dengan Hatinya..Satu Rasa yg sedang dirasai pada diri ku setelah menjadi seorang Ayah..dikurniakan Allah pad diriku seorang Puteri sulung Tapi tetaplah Rasa yg paling halus itu dirasai pada seorang IBU..Diberi nama oleh TDH Atas keberkatan MI melalui TNH iaitu UMMUL BARAKAH(ibu keberkatan)..

-Aku sedang belajar setelah bahawa Rasa ini perlu Aku beri juga Pada islam..bagaimana menjaga anak disetiap sudut kita melihat agar tidak dilukai..itu juga aku mesti melihat islam agar tidak dilukai oleh diriku atau sesiapa..Bagaimana setiap masa memikirkan Anak Isteri itu juga mesti aku buat agar sentiasa memikirkan keadaan Islam setiap apa2 yg berlaku agar aku juga dapat membelanya..Ini semua dapat dibuat dari Hati..Hanya Keberkatan aku akan dapat melihat islam Itu dilihat indah